• Home
  • Skincare101
  • Routine
  • Kinan’s Story
  • Reviews
  • Disclaimer

Kinan Story

I’m 1 In 10: My PCOS Story

November 12, 2018 Comments : 38

Bismillah. Assalamu’alaykum ♥

Beberapa minggu lalu aku sempat bikin question di Instagram untuk nanyain topik apa yang mau teman-teman baca di blogku selain tentang skincare. Dan banyak yang jawab kalo pengen aku nulis panjang lebar soal PCOS. Honestly, udah agak lama draft cerita tentang PCOS ini ada di blog tapi qadarullah di kantor baruku lagi agak sibuk jadi aku belum nemu waktu yang pas menyelesaikannya.

Dan alhamdulillah setelah curi-curi waktu, aku punya kesempatan untuk posting tulisan ini.

  Alert :   tulisan ini kemungkinan akan lumayan panjang. Jadi yang mau siapin cemilan, dipersilahkan ya biar nggak bosen ^^

Apakah itu PCOS?

PCOS atau Polycystic Ovarian Syndrome sederhananya adalah gangguan fungsi ovarium pada wanita yang berada pada usia subur yang menyebabkan sel telur jadi susah matang. Konsekuensi dari sel telur yang susah matang ini adalah wanita yang mengalami PCOS akan memiliki banyak sel telur dengan ukuran yang kecil.

pcos

Diperkirakan 1 dari 10 wanita di dunia akan mengalami PCOS. Kemungkinan yang terlihat kecil tapi makin kesini semakin banyak ditemukan kasus PCOS.

Memang kenapa kalo sel telurnya kecil dan susah matang?

Secara medis, wanita yang memiliki sel telur kecil dan sulit matang akan mengalami kesulitan memiliki keturunan. Seperti yang kita tau, syarat kehamilan adalah sel telur yang matang dengan syarat berukuran 18mm atau 1,8cm (atau biasa disebut dengan ovulasi) bertemu dengan sperma mata terjadilah pembuahan. Ketika pembuahan terjadi dan menempel pada dinding rahim maka akan terjadi kehamilan.

Nah, ketika sel telur tidak matang maka kemungkinan sel telur tersebut tidak dapat dibuahi. Biasanya sel telur yang tidak matang ini ukurannya kurang dari ukuran yang aku sebutkan diatas.

ar3
Perbedaan hasil USG transvaginal antara ovarium normal dan PCOS (foto dari Google)

Apa penyebab PCOS?

Sebenarnya belum ada penyebab pasti bagaimana seseorang bisa terkenal PCOS. Tapi dari konsultasi ke dokter dan baca beberapa jurnal soal PCOS, penyebab PCOS ada 2 hal: genetis dan pola hidup yang buruk.

Secara genetis, orang tua atau kakek/nenek yang punya riwayat diabetes bisa menyebabkan kita mengalami PCOS. Bisa dibilang ini PCOS yang udah dari ‘sananya’. Kemungkinan kita mendapatkan PCOS akan meningkat jika ada salah seorang diantara keluarga (misal: kakak atau adik) yang punya PCOS. Yes, persis diabetes. Diabetes juga gitu, kan. Kalau orang terdekat (entah orang tua atau kakek/nenek) punya riwayat diabetes maka kemungkinan 6x lebih besar kita juga akan terkena. Apalagi yang pola hidupnya nggak dijaga.

Seseorang yang punya pola hidup yang buruk pun bisa menyebabkan dia mengidap PCOS padahal sebelumnya dia belum memilikinya. Mungkin saja awalnya dia normal secara menstruasi, berat badan, dan lain-lain. Namun karena pola makan yang buruk seperti: sering begadang, merokok, minum alkohol atau pola hidup lainnya, dia baru mengalami PCOS setelah menikah atau bahkan setelah memiliki anak. Aku juga punya beberapa teman yang seperti ini. Ketahuan punya PCOS setelah ada rencana mau nambah anak. Setelah sekian tahun lepas KB tapi belum berhasil hamil juga.

Apa ciri-ciri PCOS yang dapat kita lihat secara kasat mata?

  • Jadwal menstruasi yang tidak teratur (siklusnya lebih dari 35 hari sedangkan siklus menstruasi normal itu dalam rentang waktu 21-35 hari). Ada juga yang siklusnya dua bulan sekali, tiga bulan sekali bahkan ada yang tidak mengalami menstruasi dalam jangka waktu tahunan.
  • Memiliki kulit acne prone alias mudah berjerawat. Tapi tidak semua wanita yang memiliki PCOS gampang berjerawat. Beberapa orang temanku yang memiliki PCOS, kulitnya mulus-mulus aja.
  • Tumbuh rambut berlebihan. Sebenarnya wanita yang memiliki PCOS itu mayoritas bermasalah dengan  hormon. Lebih dari 70% memiliki kelebihan hormon androgen yang menyebabkan pertumbuhan rambut berlebih di bagian wajah, punggung, perut, bahkan dada.
  • Mengalami obesitas. Yes! Rata-rata wanita dengan PCOS juga mengalami masalah dengan berat badannya. Ini diakibatkan karena kemungkinan mereka mengalami resistensi insulin yang mengakibatkan tubuh tidak bisa mengolah glukosa. Glukosa yang tidak terolah dengan benar menjadi tenaga akan tersimpan didalam tubuh menjadi lemak. Yang dokter CMIIW, yah.
  • Memiliki lipatan hitam di beberapa bagian tubuh seperti pada ketiak, belakang leher dan selangkangan
  • Rambut rontok dan mudah berketombe.
  • Gampang stress dan depresi.
  • Mengalami sakit yang teramat sangat di perut ketika mengalami menstruasi.
  • Yang sudah menikah, susah hamil.
  • Pada beberapa kasus tertentu akan mengalami low sex drive.
PCOS-Symptoms
Sumber: Pinterest

Apakah semua wanita yang mengalami PCOS memiliki ciri-ciri di atas?

Belum tentu. Rata-rata yang memiliki ciri-ciri seperti diatas adalah mereka yang mengalami PCOS obesitas.

PCOS sendiri dibagi menjadi dua  yaitu PCOS obesitas dan PCOS lean (ada yang menyebutnya PCO tanpa S).

PCOS lean disebut PCO karena mereka tidak memiliki ciri-ciri seperti diatas: mens teratur, tidak berjerawat, cenderung memiliki tubuh ideal atau kurus, dan lain-lain. Dari mana mereka mengetahui mereka ternyata mengidap PCOS?

Dari USG transvaginal yang memperlihatkan sel telur yang kecil dan berjumlah banyak serta beberapa tes hormon yang dilakukan.

Biasanya kecurigaan PCOS lean ini akan terbukti setelah beberapa tahun menikah namun mengalami kesulitan untuk hamil. Beberapa orang temanku yang mengalami PCOS lean bahkan awalnya sama sekali tidak curiga kalau  masalah yang mereka hadapi ternyata PCOS karena banyaknya artikel yang menyebutkan bahwa PCOS hanya dialami oleh mereka yang jarang mengalami menstruasi, obesitas, dan beberapa ciri diatas. Padahal ternyata mereka yang kurus juga punya kemungkinan mengalami PCOS.

Yep, penderita PCO (lean) lebih banyak yang nggak terdeteksi dan terdiagnosa daripada mereka yang memiliki PCOS (obesitas).

Kisahku dengan PCOS

Baiklah, aku akan menceritakan sedikit pengalamanku berhadapan dengan PCOS. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat untuk teman-teman yang membaca. Siapa tau ada yang masih bingung dengan keadaan dirinya yang mungkin jarang mengalami menstruasi atau bahkan yang sudah menikah lama tapi belum juga dikaruniakan momongan.

Aku mengalami menstruasi pertama kali ketika usiaku sekitar 11 tahun. Kelas 5 atau 6 SD, aku lupa. Agak cepat memang, ya, sebab rata-rata teman-temanku mendapatkan menstruasi pertama mereka ketika mereka sudah SMP. Dulu untuk ukuran anak SD badanku lumayan bongsor. Aku selalu jadi yang paling tinggi dan paling besar di kelas bahkan di sekolah 

Setelah mens pertama itu jadwal menstruasiku nggak pernah rutin dan teratur. Bisa tiap bulan rutin atau bahkan dua atau tiga bulan sekali baru mens lagi. Dulu orang disekitarku selalu bilang itu hal yang wajar karena hormon dibadanku belum stabil. Namanya juga masih remaja karena banyak juga anak remaja yang mengalami hal ini dan akan berangsur memiliki regular period saat beranjak dewasa.

Qadarullah itu ternyata nggak terjadi sama aku. Aku sadar pada usia 24 tahun, jadwal mensku nggak juga rutin kaya teman-temanku yang lain. Udah curiga sebenarnya sama diri sendiri pasti ada sesuatu yang nggak beres. Tapi selalu denial menganggap itu hal yang biasa dan bukan prioritas untuk diselesaikan. Apalagi aku tipe yang jarang banget sakit perut kalo lagi masa PMS. Walau sakit perut pun masih dalam taraf wajar. Dan itu berlangsung bertahun-tahun berikutnya. Aku nggak terlalu memperhatikan jadwalku mensku yang nggak teratur.

Sampai akhirnya di tahun 2016 alhamdulillah aku menikah dan 2 bulan setelah menikah qadarullah aku hamil. Tapi mungkin Allaah punya skenario lain buat aku dan suami, aku keguguran. Dan itu pun bertepatan sama akhir tahun dan akhir tahun adalah waktu paling sibuk untuk seorang akuntan. Mungkin aku stress dan kecapean sehingga nggak memungkinkan untuk janinku bertahan. Apalagi letak ruang kerjaku dilantai tiga dan nggak punya eskalator. Jadilah harus beberapa kali turun naik tangga setiap hari. Selain itu juga ternyata PCOS bisa menyebabkan kehamilan jadi lebih beresiko keguguran. Mungkin hal ini juga yang nggak menunjang kehamilanku untuk bisa berlanjut.

Setelah keguguran itu, jadwal mensku makin panjang. 4 bulan aku absen menstruasi dan ini adalah rekor terlama aku nggak mens. Selain itu berat badanku bertambah 7 kilo padahal pola makanku nggak ada yang berubah. Dan aku makin engeuh, there’s something wrong with me.

Lalu aku dan suami pun memutuskan untuk konsultasi ke dokter. Akhirnya confirm, aku memang mengalami PCOS karena USG transvaginal menunjukkan gambar sel telurku kecil dan banyak. Dokter bilang aku termasuk PCOS dengan resistensi insulin.

Honestly, aku nggak kaget karena sebelumnya aku udah research tentang masalah gangguan fungsi reproduksi wanita dan aku menemukan artikel soal PCOS. Setelah compare sama keadaanku, aku yakin bahwa aku mengalaminya. Iya,  hampir semua ciri PCOS ada di aku. Dan aku pun menemukan jawaban kenapa jerawatku nggak sembuh-sembuh padahal usiaku udah hampir 30 waktu itu padahal biasanya usia segitu rata-rata jerawatnya udah kalem.

PCOS bisa hamil?

Insyaa Allaah, biidznillah bisa. Secara medis memang kemungkinannya agak sulit dibandingkan mereka yang nggak punya PCOS tapi aku pribadi sangat percaya anak itu adalah sebuah bentuk rezeki dari Allaah. Allaah akan berikan rezeki kepada siapapun hambaNya yang dikehendakiNya. Rezeki nggak pernah tertukar dan apapun yang sudah Allaah takdirkan menjadi rezeki kita nggak akan pernah berbalik menjadi milik orang lain, kan?

Banyak juga yang sudah membuktikan kalo PCOS juga bisa punya keturunan. Dari DM Instagram, aku banyak banget dapat cerita soal cerita sukses PCOS yang bisa hamil. Rata-rata kehamilan terjadi pada saat mereka sedang giat-giatnya memperbaiki pola hidup dan menjalankan diet yang cocok untuk PCOS. Bahkan menurut beberapa cerita, ada punya anak kembar. Kok bisa kembar? Karena mereka yang PCOS punya sel telur yang banyak. Jika ada beberapa sel telur yang matang dan Allaah izinkan bertemu sperma maka akan sangat besar kemungkinan hamil kembar. Masyaa Allaah, tabarakallah.

Namun secara manusiawi, memang usaha kita yang memiliki PCOS harus lebih keras kalo ingin mempunyai keturunan.

Apa yang harus dilakukan?

  • Perbaikan pola hidup. Ini penting banget. Aku sendiri ngerasain ketika aku mengatur pola makan, olahraga teratur 3-5 kali seminggu dan mengurangi asupan karbohidrat serta gula, jadwal mensku jadi jauh lebih teratur. 27-30 hari sekali aku mens. Padahal selama ini nggak pernah teratur seperti itu
  • Jauhi stress. Ini yang agak susah, ya. Apalagi yang punya kerjaan yang seperti memaksa otak kita untuk terus tegang, ya. Beberapa temanku bahkan ada yang sampai resign dari kerjaannya untuk fokus mempersiapkan kehamilan
  • Therapy hormon. Ini biasanya untuk teman-teman yang punya PCOS lean sebab biasanya PCOS lean dikarenakan karena ketidakseimbangan hormon. Tentu aja ini dilakukan setelah konsultasi ke dokter dan sudah melalui beberapa tes.
  • Minum obat-obatan tertentu. Biasanya obat yang diberikan adalah metformin yang biasa dikonsumsi oleh mereka yang punya sakit diabetes. Yep, ini dilakukan oleh mereka yang PCOS dengan disebabkan oleh resistensi insulin dan tentu saja metformin dan obat lain yang diberikan ini harus atas resep dokter. Plus akan disuruh barengi dengan pola hidup yang sehat agar tubuh lebih gampang bereaksi terhadap obat-obatan tersebut.
  • Perbaiki pola pikir soal anak alias jangan terlalu fokus dengan hasil akhir tapi nikmatilah prosesnya. Ini paling susah. Apalagi yang udah menikah lama dan kebelet banget pengen punya anak. Belum lagi omongan disana sini yang nanyain kapan hamil, kapan punya anak, kok belum hamil-hamil dan berbagai pertanyaan kurang menyenangkan lainnya :”) Seperti yang aku bilang diatas, anak adalah rezeki. Allaah akan berikan kepada siapa saja yang dikehendakiNya. Jadi sembari mengusahakan secara manusiawi, kita juga harus mengusahakan ‘cara langit’. Ini yang terkadang sering kita lupakan. Kadang kita terlalu fokus ke usaha-usaha yang kita pikir akan memberikan hasil lebih nyata sampai kita lupa bahwa ada kekuatan besar dibalik keberhasilan kita memiliki anak. Ya! Izin dan restu dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Kak Kinan, aku curiga aku punya PCOS, apa yang harus aku lakukan?

Segera konsultasi dengan SPOG/Dokter Spesialis Kandungan/Obgyn biar jelas semuanya apa yang sebenarnya terjadi sama kamu dan kamu nggak hanya menerka-nerka. Dokter lah yang paling tau bagaimana treatment terbaik yang harus kamu lakukan.

Buat yang belum nikah gimana? Kan nggak bisa USG transvaginal. Mungkin kalo diperlukan, kamu bisa coba tes hormon. Agak mahal sih, setauku bisa jutaan harganya. Tapi ya demi kesehatan kita, insyaa Allah nabung juga rela ya :”)

Dari beberapa DM yang masuk ke Instagramku, banyak yang bilang biasanya yang belum nikah nggak akan dikasih apa-apa sama dokter, hanya disuruh perbaiki pola hidup dan olahraga. Ada beberapa juga yang dikasih pil KB untuk bikin mensnya teratur. Lah kok dikasih pil KB? Iya katanya pil KB itu mengandung banyak hormon progesteron jadi bisa membantu menyeimbangkan hormon androgen yang ada didalam tubuh. Cmiiw.

Apa yang aku usahakan untuk bisa hamil lagi?

Sejujurnya sekarang aku belum ke dokter lagi. Aku bahkan belum sempat fokus program punya anak ke dokter. Aku dan suami masih memilih cara tradisional seperti minum habbatussauda, madu, konsumsi air rebusan buah zuriat, makan kurma muda, perbaikan pola hidup dan positive thinking. Jadi yang bertanya sama aku tentang mana dokter yang bagus atau treatment apa aja yang sudah dilakukan, aku nggak bakalan bisa cerita detail karena pengalamanku belum banyak.

Memang dari dulu aku bukan tipe yang menyelesaikan ‘penyakit’ dengan obat dokter. Aku lebih memilih ‘sembuh’ dengan sendirinya dengan makan yang cukup dan istirahat. Even sakit sekelas pilek pun, aku lebih memilih untuk nggak minum obat. Entahlah kenapa tapi aku selalu merasa obat itu bukan satu-satunya jalan untuk menyembuhkan penyakit.

Well, PCOS bukan termasuk penyakit sih sebenarnya. PCOS adalah syndrome yang katanya nggak bisa hilang tapi hanya bisa “ditenangkan” dengan tidak membangkitkan penyebab-penyebabnya.

Doakan aku ya, teman-teman supaya Allaah memberikan rezeki berupa anak yang banyak dan Allaah mampukan aku dan suami menjadi menjadi orang tua shalih yang juga mampu mendidik anak-anakku menjadi anak yang shalih dan shalihah. Aamiin  ya Rabbalalaamiin.

Aku percaya, rencana Allaah itu pasti lebih baik daripada rencana kita karena Allaah yang paling tau apa yang terbaik untuk hambaNya. Mungkin Allaah menunda memberika kita anak karena memang kita belum siap dan perlu banyak hal yang diperbaiki dari kita dan suami. Atau Allaah sedang mengajarkan kita bagaimana seharusnya menjadi orang yang bersabar dan berserah kepada ketetapanNya. Insyaa Allaah ketika kita ikhlas menerima ketetapan Allaah maka segala permasalahan yang ada didunia ini akan lebih ringan rasanya.

Jangankan cuma mendengarkan pertanyaan orang soal kapan punya anak, menghadapi masalah yang lebih berat dari itu pun insyaa Allaah kita bakalan tenang tanpa perlu merasa tersakiti atau terintimidasi.

Semangat untuk teman-teman yang sedang dalam masa penantian. Entah itu dalam penantian anak, jodoh, lulus kuliah, pekerjaan dan lainnya. Insyaa Allaah semua ada waktunya masing-masing. Tetap yakin bahwa apa yang Allaah takdirkan itu jauh lebih baik daripada keinginan kita sebagai seorang manusia.

Pesanku, jangan terlalu fokus dengan hal yang belum kita punya tapi bersyukurlah dengan apa yang sudah ada didepan mata karena sesungguhnya itulah jauh lebih berharga.

 “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika   kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

QS Ibrahim : 7 

Salam sayang,

img_0722

Related posts:

2020, Ramadhan #dirumahaja
Pengalaman Treatment Venus Viva Untuk Bopeng di Airin Clinic [Part 2]

Previous:
Review: Miladopiz Stemcell Ampoule
Next:
Review: Mila D’Opiz The Skin Whisperer Cream

You might also enjoy

Pengalaman Treatment Venus Viva Untuk Bopeng di Airin Clinic [Part 2]
Skincare VS Make Up [Razia Skincare di Sekolah]
Menulis.

Comments

  1. Amirawldnyh says

    November 12, 2018 at 3:28 pm

    Kak kinan tulisannya sangat menginspirasi
    Terimakasih sudah berbagi cerita dan aku doakan semoga kakak secepatnya diberi momongan, sehat dan bahagia selalu untuk kakak dan suami 🙂

    Reply
    • kinansreview says

      November 12, 2018 at 9:47 pm

      Masyaa Allaah terimakasih ya doanya❤️Aamiin ya Rabbalalaamiin. Doa yg terbaik juga untukmu?

      Reply
    • Indahtaayu says

      May 6, 2020 at 2:37 am

      Hay kak aku smpe sedih bacanya campur aduk, semangat, seneng, sedih😭 smp aku blg amin wktu kaka doa. Smg cpt sgra diksih keturunan yg banyak sholeh dan sholeha. Umurku 22 th anaku 1 umur 5th ak nikah muda. Ak udh tau ak pcos dri umurku 19 th krna aku ga hamil jg anak k2 skrg sudah 3th aku pcos rasanya lemah udh ga bergairan lagi, tp saat baca cerita kaka ak terinspirasi smg thun ini th keberuntunganku

      Reply
  2. Sumayyah Tsabitah says

    November 12, 2018 at 3:59 pm

    Thanks for sharing mbak… Beberapa temanku jug ada yang PCOS, sepertinya memang cukup banyak yang mengalami, pantas saja secara statistik 1 dari 10 yaa… Aku baru tau kalo yang sudah punya anak pun bisa pcos kalo ga jaga gaya hidup dan pola makan yaa..

    Reply
    • kinansreview says

      November 12, 2018 at 9:48 pm

      Iya betul. PCOS ini bisa terjadi sama siapapun even yang udah punya anak. Apalagi makanan zaman sekarang kan banyak yg mengandung gula, tinggi karbohidrat, makanan instan atau pola hidup buruk lainnya. Sayangnya pcos ini byk yg nggak terdeteksi. Thankyou for reading ya❤️

      Reply
  3. Pit says

    November 12, 2018 at 11:20 pm

    Hi mba..tq banget buat info2nya. Insya Allah berguna buat kita smua ?
    baca tulisannya jadi flashback. Diriku jg pcos, n hormon imbalance (klebihan prolaktin). Sempet keguguran, dan Alhamdulillah Allah kasih rejeki lagi seorang anak.
    Doa kami ssmoga mba kinan dan mas dideketkan joodoh dan rezekinya untuk memiliki kturunan ?? slalu berkah n bahagia untuk mba kinan n suami ?

    Reply
    • kinansreview says

      November 13, 2018 at 1:49 am

      Masyaa Allaah, terimakasih banyak doanya Mbak Pit. Aamiin ya Rabbalalaamiin, insyaa Allaah aku yakin Allaah akan memberikan aku dan suami anak disaat yang terbaik menurutNya. Sehat-sehat terus ya Mbak Pit & keluarga. Thankyou for reading.

      Reply
  4. Nuri says

    November 13, 2018 at 12:21 am

    Hi mbak kinan. Saya juga pcos survivor mbak. Dikasih obat metformin yang banyak success story nya, malah di saya ngga cocok langsung kaki merah-merah pecah pemb.darah kecil. Jadi ya cm bisa mengandalkan ubah gaya hidup jadi lebih sehat dan berdoa aja. Rejeki sudah ada yang mengatur dan nggak akan ketuker ya mbak ??.

    Reply
    • kinansreview says

      November 13, 2018 at 1:51 am

      Hi Mbak Nuri. Soal metformin itu aku juga banyak denger cerita soal ketidakcocokan. Ada yang jadi diare sampai berat badannya turun drastis, ada yang pusing, mual, dll. Memang cara terbaik untuk PCOS adalah perbaikan pola hidup dan jauhi stress. Insyaa Allaah, aku doakan Allaah segera karuniakan Mbak Nuri dan suami keturunan. Aamiin ya Rabbalalaamiin.

      Reply
  5. Nike says

    November 13, 2018 at 6:40 am

    Amin… ❤️??

    Smoga doa2 kita untuk segera menimang momongan bisa terealisasi yah *pelukjauh*

    Reply
    • kinansreview says

      November 14, 2018 at 1:14 am

      Aamiin ya Rabbalalaamiin. Insyaa Allaah m Allaah kabulkan ya doa2 kita untuk segera punya momongan❤️

      *peluk jauh juga*

      Reply
  6. Anisa says

    November 13, 2018 at 10:16 pm

    Terharu bacanya, semoga yg diinginkan disegerakan terkabulkan amin amin amin yaarabbalalamin

    Reply
    • kinansreview says

      November 14, 2018 at 1:16 am

      Thankyou doanya, Anissa❤️ Aamiin ya Rabbalalaamiin?

      Reply
  7. kinansreview says

    November 14, 2018 at 1:13 am

    Hai Mbak Vava. Saranku segera ke obgyn ya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Yg perlu kita ingat PCOS bukan akhir dari segalanya, justru PCOS bikin kita banyak belajar. Belajar sabar, belajar ikhlas, dll. Aamiin ya Rabbalalaamiin. Terima kasih doanya Mbak❤️

    Reply
  8. Grestha says

    November 14, 2018 at 7:36 am

    MasyaaAllah tulisan mba kinan bagus dan inspirasi sekali? semoga mba kinan sehat selalu, dan semoga disegerakan bisa momong anak Aamiin??

    Reply
    • kinansreview says

      November 15, 2018 at 3:56 am

      Aamiin ya Rabbalalaamiin❤️Terimakasih doanya Mbak

      Reply
  9. Siska says

    November 14, 2018 at 2:22 pm

    Aku juga gitu kak , dari awal q menstruasi tidak pernah teratur , dulu pas masih sekolah tidak begitu perduli soal nya ibuk q bilang katanya dulu sebelum menikah haid nya juga tidak lancar .

    Tapi setelah aku kerja , jadi menyadari kok aneh haid tidak pernah teratur , pernah satu waktu aku tidak haid hampir satu tahun tapi badan ku tidak bereaksi apa pun gak ngrasain sakit atau gimana” ,
    Setelah q tidak haid selama hampir satu tahun itu banyak temen ku yang nyeletuk nanti sulit punya anak nanti rahim nya tidak subur , dsaat itu lah aku memberanikan diri buat periksa ke dokter
    Awal periksa dokter nya tanya” keluarga ada riwayat haid tidak teratur atau tidak , saya bilang iya , ibuk saya haid nya tidak teratur , dr nya mendiagnosa bahwa itu kemungkinan keturunan tapi dokternya tdk bilang bahwa itu pcos , hanya dkasih obat setelah minum obat haid ku lancar , tapi kalau tidak minum obat aku malah tdk haid sama sekali .

    Aku jadi berfikir apa selamanya harus mengkonsumsi obat dulu baru bisa haid , aku coba lah pindah ke dr lain , di sini dr nya bilang q dsuruh tes hormon , q ikutin arahan dr nya untuk tes hormon , waktu itu q habis hampir 2 jutaan untuk tes hormon ,
    Setelah hasil tes keluar dr nya bilang AMH q tinggi (tapi tidak bilang kalau pcos ) dan lagi” hanya dikasih obat untuk melancarkan haid

    Q sampe bingung , apa harus pindah dr lagi , udah beberapa dr hasil nya ttp sama , dan hanya dkasih obat untuk melancarkan haid ?

    Reply
    • kinansreview says

      November 15, 2018 at 3:55 am

      Untuk haid sbnrnya bs banget dbantu dengan prbaikan pola hidup: olahraga, mengurangi makan karbo & gula. Dcoba sebulan dulu insyaa allaah haidnya pasti lbh cepat siklusnya. Semangat & thank you for sharing ya❤️❤️

      Reply
  10. Ria ayurina says

    November 14, 2018 at 4:37 pm

    Kak kinan istimewa sekali tulisannya.. Semoga dsegerakan ya kak n di ijabah smua doa”nya..amiiiin ya rabb

    Reply
    • kinansreview says

      November 15, 2018 at 3:52 am

      Masyaa Allaah, aamiin ya Rabbalalaamiin. Terimakasih banyak sudah baca & sudah mendoakan. Insyaa Allaah doa yg baik berbalik ke kamu, ya❤️

      Reply
  11. Dila says

    November 15, 2018 at 7:59 am

    Halo mbak,say mau bertanya,apakah mba haidny juga tidak teratur? Lebih Dr siklus17-35 hari utk sekali haid? Mksih:)

    Reply
  12. Dila says

    November 15, 2018 at 8:01 am

    Halo mbak,smoga sehat selalu ya,say mau nanya,app mba juga memiliki haid yang tidak teratur( lebih Dari 17-35 hari utk menuju haid selanjutnya)? Terimakasih:)

    Reply
  13. Yunisa says

    December 4, 2018 at 3:24 pm

    Ka kinan saya usia 21 tahun, belum menikah. Saya membaca blog ka kinan yg ini, dan dari ciri2 pcos yg ka kinan tulis 70%nya saya mengalami, dan kulit saya memiliki tipikal yg sama dengan ka kinan, untuk siklus haidnya sendiri saya selalu catet di kalender dan siklus haid saya 40-45 hari, 2 bulan sekali. Terimakasih ka kinan sudah menulis tentang pcos ini, saya jadi terinsipirasi untuk menjaga pola hidup saya. Luvvv ka kinan ❤️

    Reply
    • kinansreview says

      December 5, 2018 at 7:46 am

      Hai Yunisa. Masyaa Allaah, sama-sama ya. Senang kalau tulisan ini bisa bermanfaat. Insyaa Allaah everything gonna be okay. PCOS bukan akhir dari segalanya tapi seharusnya kita bersyukur, dengan PCOS kita bisa lebih care ke diri sendiri dengan menjaga pola hidup. Semangat ya. Terima kasih sudah mampir ke blogku.

      Reply
  14. Lulu says

    December 16, 2018 at 6:56 am

    Habis baca ini saya pun jadi menerka2 benar pcos nggak ya karena sudah kurang lebih empat bulan tdk menstruasi (20 tahun & belum menikah), gejala diatas juga hampir cocok semua. Waktu itu setelah konsultasi ke dokter dibilang mungkin karena hormon dan akhirnya dikasih primolut dosis satu minggu tp setelah habis pun masih belum menstruasi juga:” mungkin memang harus konsultasi lebih lanjut ya. Tulisan kak kinan ini sangat membantu sekali buat saya yg sedang “ciut” hehe
    Terimakasih kak kinan semoga terus diberkahi Allah SWT❤

    Reply
  15. Putri says

    January 11, 2019 at 1:35 pm

    Aku bacanya sambil berkaca kaca. Karena pengalaman kak kinan sama sepertiku. Dua bulan menikah dan kemudian hamil tp keguguran. Semoga kita segera dikaruniai anak yg sholeh dan sholehah ya kak. Semangat

    Reply
    • kinansreview says

      January 17, 2019 at 1:04 am

      aamiin ya Rabbalalaamiin. Insyaa Allaah dijabah Allaah, ya, Mbak doa-doanya.

      Reply
  16. Ni'matul Awalin says

    January 12, 2019 at 11:29 am

    Assalamualaikum, saya Ulin mbk Kinan. Menginspirasi sekali cerita mbk, semoga ikhtiar disertai tawakal mbk sekalian diijabah oleh Allah SWT. Aamiin. Saya izin membagikan ya mbk, karena beberapa teman ada yang juga menunggu rezeki anak dengan penantian yang tidak sebentar. Terima kasih.

    Reply
    • kinansreview says

      January 17, 2019 at 1:04 am

      wa’alaykumussalam warahmatullah wabarakatuh. masyaa Allaah, aamiin ya Rabbalalaamiin. Jazaakillahu khayran doanya, Mbak. Silahkan dibagikan, semoga tulisan ini bs bermanfaat untuk yang membaca.

      Reply
  17. UMRAH says

    June 12, 2019 at 12:03 am

    Assalamu’alaikum mba d blog dan IG kn mb blg takaran penggunaan sunscreen yang tepat dua setengah ruas jari kn,tp sy menemukan blog yang menyatakan hanya seperempat sendok teh gmn y??
    berikut sy krim ftox d IG via DM y

    Reply
    • kinansreview says

      June 22, 2019 at 4:34 am

      wa’alaykumussalam warahmatullah wabarakatuh. dua sepertiga ruas jari itu kalau ditakar dengan sendok teh sama dengan seperempat sendok teh ya Mbak ^^

      Reply
  18. Roem Widianto says

    July 9, 2019 at 9:14 am

    Dari semua ciri2 pcos itu ada satu yang aku rasakan. Aku ingat sekali dulu waktu pertama kali haid, aku hanya haid 2 kali setahun alias 6 bulan sekali. Lama-lama panjang siklusnya memendek hingga sekarang panjang siklus haid antara 37-45 hari, sayangnya sampai sekarang masih belum sempat periksa ke dokter karena kata orang-orang yang dekat denganku normal-normal saja.
    Semangat terus ya, Mbak Kinan. Semoga segera diberikan anak-anak yang shalih dan shalihah ya, Mbak.

    Reply
  19. Shabira Balqis says

    January 4, 2020 at 4:42 pm

    Halo mba kinan, hari ini tepat pernikahan saya ke 1.5 tahun, namun blm juga dikarunia anak, setelah saya pikir panjang 2 mg yg lalu saya ke dokter obgyn untuk periksa, krna saya ngerasa ada yg aneh sama diri saya, mens yg tdk beraturan, jerawat yg tak kunjung selsai, kenaikan bb yg cukup drastis. Dlm 1.5 tahun bb saya naik 8 kg, pdhl makan saya ya gitu2 aja, setalah ke dokter 1, sidokter bilang ga ada apa2, rahim bagus (selsai tnp penjelasan apa2), krna saya kurang puas akhirnya saya pindah ke dokter 2, dan sesuai dgn hasil usg& transvaginal dan juga ditambah gejala2 yg disebut dokter itu ada di saya semua, saya didiagnosis PCOS, sel telur saya cukup tapi terlalu besar ukuran nya, dokter bilang itu krna ketidak seimbangan hormon, ya Allah rasanya sedih, pgn nangis, Alhamdulillah punya suami yg selalu support. Hari ini hari pertama saya tau kalo saya PCOS, saya beraniin browsing& sampai akhirnya nemu blog kak kinan, rasanya setelah baca review kak kinan ttg PCOS, kesedihan saya agak sedikit berkurang, kaya semacam nemu harapan baru dimalam ini, terimakasih kak kinan, ceritanya sangat membantu mindset saya, sangat bermanfaat sekali. Semoga kita semua seger diberi keturunan oleh Allah SWT :)) salam untuk kak kinan dari saya, Balqis 🙂

    Reply
  20. Lely Citra says

    January 17, 2020 at 1:41 am

    Sedih rasanya baca komen blog di sini 🙁 Aku gada PCOS, tapi bisa merasakan perjuangan kalian punya anak. Semangat, moms! You are awesome!

    Anyhoo, aku sendiri penderita fibroid/miom. So, sama. Gegara hormon imbalance juga.
    Aku banyak baca di website dan youtube floliving.com. Ini gak promo ya, karena menurutku blog di website floliving ini banyak ngasih aku pengetahuan soal wanita dan cycle-nya. Dan jadi pengen banget beli bukunya Woman Code. Si penulis dulunya juga penderita PCOS.

    Oiya, please hati2 soal Endocrine Disruptor, sisters. Please google more about it. Karena banyak di sekeliling kita yang jadi hormon mimicker, in particular xenoestrogen.

    Reply
  21. fetty says

    June 5, 2020 at 5:50 am

    hallo mbk kinan,, haidku ga pernah telat sampai lama gitu, cuman kendalanya biasa aku haid tu trlalu sering , sebulan 2x, ntr klo ku atur pola makan dll, bagus lagi jadi sebulan sekali gitu.. gejala yg disebutin itu ga ada pada saya, hanya ku priksa ke dokter, dokter bilang aku pcos, tapi bener deh setelah baca beberapa artikel ttg pcos dan baca blognx mbk kinan ini aku lebih semangat lagi untuk terus lanjutin progmil ku 🤗 btw makasih mbk kinan semoga mbk kinan dan kita semua yg udah mampir yg belum memiliki momongan segera di ijabah doanya selama ini , amin 😇

    Reply
  22. Zahra Sabatini says

    June 25, 2020 at 10:25 pm

    Assalamu’alaikum mba kinan

    Mungkin ini postingan yang sudah lama, tapi cerita mba kinan masih bisa menambah semangat saya agar tetap optimis dikarunia momongan… satu minggu yg lalu saya baru mengetahui saya PCOS. Setalah menikah kurang lebih 1 tahun saya dan suami blm juga dpet momongan awalnya haid saya teratur2 saja, tpi dua bulan terakhir saya tidak haid dan juga tdak hamil, setelah d cek memang itu PCOS… pada saat itu saya langsung berfikir yang tidak baik, astaghfirullah macem2 pikirannya..
    saya mencoba mencari apa itu PCOS lewat google dan youtube, salah satunya artikel mba kinan 2 th lalu.. alhamdulillah terimakasih mba lewat tulisan mba kinan saya tidak merasa bingung dan tetap optimis…

    Reply
  23. Endang Andriyani says

    August 21, 2020 at 1:27 am

    Mba gak sendirian mba, aku jg pcos dengan resistensi insulin. Dulu waktu kerja ada general check up kesehatan, hasilnya tertera aku resistensi insulin. Karna bingung konsul ke klinik, tp hanya tes darah gula puasa dan sesudah puasa. Setelah tes biasa aja, kata dokter gak masalah karna hasilnya normal. Tp setelah menikah aku tak kunjung hamil, setelah periksa aku di nyatakan pcos. Akhirnya aku ikut penelitian obat di RSCM kencana, Alhamdulillah Rizkiminalloh aku hamil, skr anakku udah 4,5 tahun Sepertinya emang harus di bantu obat mba, karna aku sulit untuk makan sehat. Turun Bb sulit tp naik cepet bgt. Semangat mba, semoga Alloh mudahkan.. Dan skr usiaku udah 33 tahun masih berusaha untuk mendapat anak ke 2. Jgn pernah putus asa buat yg PCOs, PCOs bisa hamil dn punya anak..

    Reply
  24. Kirana says

    September 19, 2020 at 11:53 pm

    Halo mbak Kinan, Saya belum nikah. Berat badan cuma 44kg/155cm, haidl teratur, tapi beberapa ciri-ciri pcos ada di Saya, apa lagi bulu kaki saya kayak cowok banget, ada bulu juga di bawah pusar sama putting, ada beberapa skintags juga, pernah 2x dicek gula darah hasilnya selalu tinggi, jerawat juga banyak banget padahal udah 26 Tahun.

    Saya belum nikah sih, tapi menurut pengalaman mbak Saya harus ngapain ya? Kalo tes hotmon belum ada dananya. Misal Saya harus diet apa untuk mrngontrol kondisi tubuh Saya?

    Terima kasih

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

ABOUT ME

Hello! Just call me KINAN. I'm a wife, civil servant and skincare enthusiast who loves to write and blogging. I have normal to oily, dehydrated and acne prone skin. I also interested in muslim friendly skincare.

CONTACT ME

FOR BUSSINESS INQUIRIES

k.ambarpratiwi@gmail.com

SEARCH THIS BLOG

MY INSTAGRAM

kinans.review

@sbcskin.official Retinol Renewal Serum Retinol s @sbcskin.official Retinol Renewal Serum

Retinol serum SBCSkin ini adalah salah satu retinol lokal yang enak tahun 2020 menurutku.

Teksturnya jelly bening mudah diaplikasikan ke kulit. Mudah meresap, gak meninggalkan rasa lengket atau berminyak.

No parfume added jadi gak ada baunya sekali jd pasti bs ditoleransi sama kalian yg lbh suka skincare gak ada wanginya.

Aku cobain retinol ini udh lumayan lama. Udh lebih 2 bulan.
Menurutku ada beberapa kelebihannya:
- newbie friendly karena nyaman dipakai, gak ada rasa cekat cekit sama sekali
- aku sama sekali gak ngalamin purging
- layerable dgn actives lainnya
- gak pilling jadi gak merusak rangkaian adonan skincare
- mengandung centella asiatica, peptide & sodium hyaluronate. Aku ngerasa rasa ini jg membantu rasa produknya yg terasa hydrate & gentle

Retinol yg digunakan adalah BST-Retinol. BST-Retinol ini adalah golongan retinol yg lebih stabil. Mengandung 2% atau setara dengan 0,1% pure retinol.

Walaupun gentle, aku tetap bisa ngerasain kulitku jadi lebih smooth selama menggunakan serum ini. Apalagi kalo dikombinasikan dgn penggunaan sunscreen+vit c dipagi hari & layer dgn exfoliant dimalam hari. Bonus PIH jadi cepat banget memudar.
 
Dan aku sukanya lagi, dia sama sekali gak bikin kulitku kering walaupun layer ini itu. Tapi tetap hidrasinya tetap harus diperhatikan ya. Super happy!💜

Buat adek2 early 20's yg udh lolos basic skincare & pengen cobain retinol, ini retinol yg bisa aku rekomendasikan ke kalian buat dicoba. Gak menutup kesempatan buat teman2 yg udh hampir 30 atau bahkan lebih yg baru pengen cobain retinol.

Intinya ini serum retinol yg menyenangkan buat dipake tanpa takut was2 kulit jadi sensitize.

Ada yg udh cobain retinol ini? Share pengalamannya yuk!

#kinansreviewserum #kinansreviewlocalbrand
AM SKINCARE ROUTINE☀️ Udah lama gak share ado AM SKINCARE ROUTINE☀️

Udah lama gak share adonan skincare routine pagi. Udah banyak juga yang nanya.
Hihi.

Bahan2 adonannya masih sama ya: cleanse, tone, anti oxidant & protect.

- @joylabbeauty Citrus Comb Facial Toner
Baru coba 2 hari & langsung suka masaa😍
Buat tim no face wash buat pagi, ini perfect cleansing toner banget. Baunya seger, lemon gitu. Bantu bikin mata melek. Bisa bantu bersihin kulit tanpa bikin kering. Well, emang hidrasinya kurang tapi its okay kok bisa pake hydrating toner lg setelahnya

- 2 or 3 layer of Probiome @studiotropik . Ini masih jadi favorit!😭 dah ah capek mujinya sampe masuk jadi best of hydrating toner 2020 versiku jg. Udah botol kedua btw💜

- vit c @envygreen_id ini jg serum vit c yg uenak. Makenya tuh gak pake mikir takut ada drama pilling. Pokoknya aman mau dilayer sama apapun👌🏻
Gak greasy & gak oxidize jg

- masih dari @envygreen_id , Eye Bag & Dark Circle Reducer juga endul. Teksturnya lotion to gel gitu. Ademmm bener di mata. Cepat meresap juga. Paling penting gak bikin milia & gak pilling

- my new favorit Stronger Lash Serum dari @langsre.id . Uenak tenan juga. Gak oily sama sekali loh dia😍gak perih atau bikin mata jadi blurry. So far bantu bulu mata & alisku jadi gak gampang rontok. Dipake pagi jg nyaman.

- Sunscreen Loreal Super Aqua Essence @getthelookid . Pencarian sunscreen drugstore masih berlanjut. Dan ini salah satu yang enakeun💜

Intinya adonan ini enak. Kusukaa!
No kusem2 ato benyek2 kulitku kaya habis kecemplung dalam larutan minyak😝

Yuk yang mau tanya2 atau share, mangga dikolom komentar yaa.

#kinansreviewroutine
Desember 2020 Empties yang superduper telat post Desember 2020 Empties yang superduper telat post

Asli, kupikir empties Desember tuh udah aku post ternyata belum sama sekali loh😂
Maapkeun

Bulan Desember kemarin aku gak begitu banyak ngabisin skincare. Berikut beberapa skincare & bodycare yang sudah ada gantinya😢

- @thebathbox Goats Don't Lie Body Wash Geranium
- @sbcskin.official Skin Exfoliant 2% BHA Toner
- @haumskincare Face On
- @kiehlsid Calendula Toner
- SKII & Leader Sheet Mask
- @officialaquilaherb Cleansing Balm
- @envygreen_id Vitamin C Serum

Nggak ada empties sunscreen? Ada cuma 1 tapi udh kebuang😭
Bulan Desember kemarin aku banyak cobain sunscreen baru karena lagi tes beberapa merk makanya belum ada yg habis.

Udah deh segitu aja emptiesku. Empties kalian gimana bulan Desember kemarin?

#kinansreviewempties
SUNSCREEN HARUS DIBERSIHKAN DENGAN CLEANSER UNTUK SUNSCREEN HARUS DIBERSIHKAN DENGAN CLEANSER UNTUK WUDHU?

Ini pertanyaan yang banyak banget ditanyakan di kolom komentar ataupun DM.
Sebenernya udh pernah dibahas tapi di Instastory & lupa bikinin highlightnya. Jadi aku tulis disini lagi ya biar gampang nyarinya.

Sunscreen harus dicuci dgn cleanser (micellar water, oil atau face wash) sebelum wudhu?

Tergantung.

Kalo aku gini:

✅ kalo sunscreennya mudah dibersihkan dengan air (gak ninggalin residu minyak apalagi yang tebal) itu cukup bersihkan dengan air aja lalu bisa lanjut berwudhu.
Biasanya CHEMICAL atau HYBRID sunscreen yang rasanya lebih cenderung chemical yang cenderung mudah dibersihkan.

✅ kalo sunscreennya masih meninggalkan residu minyak (terlihat ada air yang menggenang diatas kulit seperti air diatas daun talas), sebaiknya cuci dengan cleanser (terserah cleanser apa) sampai residu minyak tersebut hilang. Baru lanjutkan wudhu.
Sependek pengalamanku, PHYSICAL sunscreen yang sering begini. Atau hybrid sunscreen yang rasanya lebih cenderung physical.

Terus gimana dgn sunscreen yang ada klaim sweatproof & waterproof?
Kalo aku gak liat klaim ini sih.
Balik lagi ke experience dgn sunscreen itu. Mudah dibersihkan nggak?

Salah satu syarat sahnya wudhu kan air harus masuk ke kulit. Jadi kalo masih ada air yg terhalang masuk karena lapisan oil yang tebal, aku pribadi khawatir wudhu kita nggak sah. Sedangkan syarat sah sholat salah satunya adalah wudhu yang sempurna.

Itulah kenapa aku prefer sunscreen chemical atau hybrid yg rasanya cenderung chemical. Selain aku nggak suka kulitku terlalu sering kena cleanser, aku juga pemalas🤣
Maunya simpel aja kalo reapply sunscreen, gak usah ribet2 cuci muka pake cleanser dulu.

Utk melengkapi soal ini, silahkan mampir ke HIGHLIGHTku yang judulnya WATERPROOF ya.

Kalo ada yg mau menambahkan, bertanya atau sharing soal hal ini, boleh silahkan di kolom komentar ya.

PS. Jangan tanyain dulu review sunscreen dalam foto. Belum semua sempat dipakai jadi belum bisa review😆

#kinanskin101 #kinansreviewsunscreen
[CLOSED] Giveaway Time!💜 Siapa yang gak sabar [CLOSED]

Giveaway Time!💜

Siapa yang gak sabar mau giveaway lagi? Tunjuk tangan!

Giveaway kali ini agak sedikit beda ya. Butuh usaha sedikit hihi. Gampang2 susah deh pokoknya🥺

Caranya:
1. Tonton, like, share, komen IGTV yang ada terutama Kamus Bahasa Skincare
2. Cari 2 kata LAIN YANG BELUM PERNAH aku bahas. Tulis di kolom komentar beserta definisinya. Yang simpel aja biar mudah dipahami. Gak masalah nanti kata2 yg kalian pilih bakalan sama kaya partisipan lain. Yang penting bikin definisinya pake kata2 kalian sendiri
3. 3 orang pemenang bakalan dapat hadiah seperti di video
4. Kata2 dari pemenang akan aku pakai di Kamus Bahasa Skincare Part 4!😍
Jadi Part 4 nanti itu sumbangsih dari pemenang giveaway ini
5. Giveaway ini mulai hari ini sampai dengan tanggal 16 Januari 2021 jam 00.00
6. Pemenang diumumkan tanggal 18 Januari 2021 insyaa Allah
7. Gak perlu tag siapa2
8. Selamat berpartisipasi!

Giveaway ini bukan sponsor dari siapapun ya. Hadiah & ongkir aku yang tanggung.
@kaloneaskincare Deep Cleanse Essence Facial Wash @kaloneaskincare Deep Cleanse Essence Facial Wash

Tahun 2020 kemarin, aku lumayan banyak jatuh cinta sama 2nd cleanser lokal. Salah satunya dari Kalonea. Cleanser ini belum sempat up reviewnya tapi udh muncul di skincare routine plus IGTV 2020's best basic skincare. Keren memang🥰

Sebenernya kategori 2nd cleanser yg kemungkinan jadi favoritku tuh simpel: gak perlu klaim neko2, yg penting gak bikin kulit kering ketarik setelah cuci muka, kalo ada rasa lembapnya malah lebih oke plus bisa membersihkan kulit dengan sempurna.

Nah produk ini bisa banget memenuhi semua kriteria itu.

Dibandingkan 2nd cleanser lain yg biasanya bertekstur gel, Kalonea ini cair. Warnanya bening. Ada wanginya cuma bukan dari tambahan parfum. Murni dari wangi ingredients yg dipakai.

Busanya gak terlalu banyak tapi dikulit tetap bisa berasa bersih. Dibersihkannya juga gampang plus gak ada rasa licin. Habis dibilas juga sama sekali gak ada rasa kering ketarik atau kulit berasa garing kriuk kaya kanebo :")
Justru kulit rasanya hydrating. Kaya kita udah pake hydrator selayer gitu. Berasa hidrasinya ringan tapi kulit kenyal💜
Apalagi dalam kondisi kulit yg lg kambuh dehidrasinya. Pake Kalonea buat 2nd cleanser, sangat membantu biar habis cuci muka kulit jadi berasa normal kulitnya. Gak kering.

Diliat dari ingredientsnya pun simpel & gak macam2. Ada Jeju Oreum Cactus Extract sbg hydrating & soothing agent, allantoin, collagen & menggunakan 3 jenis surfactantnya seperti cocamidopropyl betaine.

Dipake sama yg kulitnya sensitif atau sedang sensitized, insyaa Allah aman. Gak bikin kulit makin iritasi.

Yang pasti produk ini #kinansapproved jurusan 2nd cleanser ya! A must try💜

Ada yg udh familiar sama @kaloneaskincare belum? Atau ada yg malah udh pernah cobain produknya? Please share your thougt about them!

#kinansreview2ndcleanser #kinansreviewlocalbrand
Follow me on Instagram

Popular post

  • Skincare Untuk Pemula (Basic Skincare)
  • Purging dan Breakout, Kembar Tapi Beda
  • I’m 1 In 10: My PCOS Story
  • Pengalaman Pertama Treatment Venus Viva Untuk Bopeng di Airin Skin Clinic

Archives

Recent post

  • Review: Aquilaherb Two Way Natural Cleansing Balm, First Cleanser Lokal Yang Patut Diperhitungkan [Produk Lokal]
  • Review: Envygreen Soft Moisturizing Cream dan Bounce Glow Overnight Mask [Local Brand]
  • Review: Airnderm Retinol Serum dan Hydrating Primer Toner
  • Review: Indoganic Beauty [Local Brand]
  • Review: Airnderm Brightening Serum (Vit C Serum)

RECENT COMMENTS

  • Iswatul Mualiamah on Double Toning Perlu Nggak Sih?
  • Anis on Basic Skincare (Sebuah Update)
  • Novia Dwi Lestari on Double Toning Perlu Nggak Sih?
  • risa on Review: Aquilaherb Two Way Natural Cleansing Balm, First Cleanser Lokal Yang Patut Diperhitungkan [Produk Lokal]
  • anna on Purging dan Breakout, Kembar Tapi Beda

TOTAL PAGE VIEWS SINCE JUNE 2018

Web Analytics Made Easy - StatCounter

Copyright © 2021 kinansreview.com